Mempunyai anak kembar? Bisa Jadi sebahagian dari kita bakal berfikir aspek ini amat menyenangkan... Sepasang anak yg lucu & menggemaskan, tentu seru bukan? Kemanapun kita berangkat bakal jadi pusat perhatian beberapa orang & mungkin saja mereka bakal berkomentar : "Anaknya kembar ya Bu, aduh, lucunya..." Dulu macam mana apabila anak kembar tiga, empat, bahkan lebih dari itu? Pasti bakal lain lagi ceritanya. Kemungkinan kamu dapat berfikir, repot dalam elemen pengurusan, anggaran pendidikan yg tinggi, harga susu yg selangit, & tidak sedikit lagi. Intinya, mempunyai anak kembar benar-benar mempunyai gemar & duka tersendiri.
Tetapi, kali ini aku cuma bakal membagi pengalaman pribadi aku sewaktu mempunyai anak kembar sepasang (kebetulan keduanya laki-laki) pada pembaca. Berikut poin-poinnya :
Persiapkan materi & mental menyongsong kelahiran si kembar. Kenapa aspek ini dipakai? Untuk menyongsong kelahiran anak baik kembar ataupun bukan, orang tua pasti butuh mempersiapkan materi utk melengkapi keperluan-keperluan si bayi & mempersiapkan mental atas perubahan yg bakal berjalan terutama kerepotan yg bakal meningkat dari umumnya. Buat menyongsong kelahiran anak kembar, persiapan ini bakal jadi dua kali lipat. Aspek ini butuh dipersiapkan dengan cara matang supaya nantinya ortu tak kelabakan sesudah ke-2 bayi tercinta lahir ke dunia.
Persiapkan materi, mental, & tenaga sesudah si kembar lahir ke dunia. Seluruh ibu bisa jadi bakal setuju bahwa bayi sebelum berumur 1 thn bakal menelan materi yg pass akbar buat tumbuh kembang terbaiknya. Tidak Hanya itu, tenaga utk merawat bayi & mental yg utamanya kesabaran dari sang orang tua pula teramat dibutuhkan terhadap musim ini. Pasti kesemuanya ini dapat jadi 2 (dua) kali lipat jikalau yg lahir yakni anak kembar, bukan?
Bijaksana menghadapi hal-hal yg mengenai dgn mitos. "Anaknya kembar sepasang ya? Hati-hatilah loh Bu, kelak kalo udah agung dapat...." Bisa Jadi sebahagian dari kita sempat mendengar faktor ini, anak yg dilahirkan kembar (pria & wanita), dikhawatirkan bakal saling menikah sesudah dewasa nanti. Kita mesti berkepala dingin menghadapi komentar semacam ini. Mungkin Saja itu ialah wujud perhatian dari beberapa orang di seputar kita yg mesti kita tanggapi dengan cara positif. Yg terpenting kita mesti menanamkan pola asuh yg withering baik pada anak & menanamkan nilai-nilai moral & agama biar memperoleh hasil yg withering baik nanti.
Yg terakhir, bersyukurlah. Tak seluruh ortu mendapat anugerah berupa peluang buat mempunyai anak kembar. Seandainya kita bersyukur, pastinya segala hambatan & gangguan dalam memberikan yg withering baik buat si kembar bakal terasa lebih ringan & enteng.
Demikianlah senang & duka yg aku alami disaat mendapat anugerah withering besar dalam hidup aku, ialah sepasang anak kembar yg lucu & membahagiakan kami sekeluarga. Mudah-mudahan berguna bagi pembaca sekalian
